Asessmen Lapangan Pendirian Program Studi S1 dan Profesi Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar sukses dilaksanakan di Ruang Rapat Senat FKIK pada tanggal 2 April 2024. Kegiatan ini dihadiri perwakilan LLDikti Wilayah IX, ketua LPM UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. Mashuri Masri, S.Si., M.Kes, Dekan FKIK Dr. dr. Dewi Setiawati, Sp.OG., M.Kes, Wakil Dekan 1 Dr. Isriany Ismail, S.Si., M.Si, Apt, Wakil Dekan II Dr. Fais Satrianegara, S.KM., MARS, Dr. Patima,M.Kep, para dosen, staf, tenaga pendidik, preseptor serta stakeholder dari berbagai instansi, dan yang bertindak selaku asesor yaitu Sinar Pertiwi, S.ST., MPH, Irne Wida Desiyanti, S.ST., M.Kes, dan Reni Angraini, S.E., M.Si.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari pimpinan fakultas dan ketua asesor yaitu Sinar Pertiwi, S.ST., MPH kemudian dilanjutkan dengan presentasi oleh calon ketua program studi, Firdayanti, S.ST., M.Keb dengan memaparkan sejarah Program Studi (prodi) D3 kebidanan, kondisi, kesiapan pendirian, dan urgensi pendirian program studi sarjana (S1) dan profesi kebidanan. Menariknya, Prodi Kebidanan UIN Alauddin Makassar merupakan satu-satunya prodi kebidanan dilingkup Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Indonesia.
Dalam assesmen tersebut, terdapat tiga kriteria utama yang dinilai meliputi kondisi Sumber Daya Manusia (SDM), kurikulum dan sarana pra-sarana. Diskusi berlangsung hangat antara asesor, dosen dan stakeholder. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, drg. Abdul Haris A Usman, S.Kg disela-sela kunjungannya mengatakan pembukaan prodi ini bisa menjadi harapan untuk menghasilkan SDM berkualitas. Haris menyampaikan, terdapat 26 puskesmas di Kabupaten Gowa yang siap menjadi tempat praktik bagi mahasiswa sehingga mereka bisa terlibat dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan anak serta penurunan prevalensi stunting. Lebih lanjut, Hj. Suriani B, SKM., M.Sc selaku Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) mengapresiasi inisiatif UIN Alauddin Makassar yang akan membuka prodi S1 dan profesi bidan di Sulawesi Selatan. Ia pun berharap semua proses yang dilakukan bisa berjalan dengan baik, bisa memenuhi tuntutan sebagaimana visi IBI yaitu menjadi profesi yang handal dalam kewujudkan bidan profesional berstandar global. Hal serupa juga disampaikan oleh Amriani, S.ST., M.Kes., M.Keb selaku kordinator wilayah Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (Aipkind) Sulawesi Selatan dan Barat, ia juga berharap UIN Alauddin Makassar dapat mengawal pendidikan bidan di Sulawesi Selatan bahkan Wilayah Timur Indonesia dan terus maju untuk meningkatkan pendidikan bidan hingga jenjang magister bahkan doktoral.
Salah seorang asesor yang turut serta dalam kunjungan, Irne Wida Desiyanti, S.ST., M.Kes, sangat mengapresiasi penerapan nilai-nilai keislaman dalam praktik di laboratorium kebidanan. Irne juga memberi masukan agar lebih aktif berinovasi agar dapat menghasilkan Hak Kekayaan Intelektual (Haki) dalam praktik kebidanan. Dalam paparan akhir, ketua asesor menyampaikan bahwa UIN Alauddin Makassar terlihat sangat siap membuka program S1 dan profesi bidan, hal ini terbukti dengan tidak adanya temuan mayor dalam assesmen, temuan yang ada termasuk dalam kategori sangat minor dan harus ditindak lanjuti agar proses penerbitan izin segera terwujud. Assesmen lapangan diakhiri dengan penandatanganan berita acara antara ketua asesor dan dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar.